Depok – suaradepok.com
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok, Ade Firmansyah meminta pemerintah Kota Depok merevisi kembali kebijakan merubah fungsi SDN Pondok Cina 1 menjadi Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
Pernyataan itu diutarakan Ade Firmasnyah pada interupsi menjelang berakhirnya Rapat Paripurna DPRD Depok yang diselenggarakan pada Senin (19/5/2025).
Ade Firmasnyah mengatakan, pernyataan Wali Kota Depok, Supian Suri yang menyebut gedung eks SDN Pondok Cina 1 bakal dijadikan Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus telah melanggar konstitusi.
Pasalnya kata Ade Firmansyah, anggaran pembangunan Masjid Raya Margonda telah disetujui oleh DPRD Kota Depok pada Rapat Paripuna yang dilaksanakan pada akhir 2024.
“Anggaran pembangunan Masjid Raya Margonda telah disahkan dalam Rapat Paripurna yang diselenggarakan akhir 2024, saat itu semua telah sepakat atas pembangunan itu,” kata Ade Firmansyah kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Adef sapaan akrab Ade Firmansyah mengatakan Pembangunan Masjid Raya Margonda merupakan aspirasi masyarakat yang telah ditampung DPRD sebagai wakilnya.
Artinya kata Adef, pembangunan Masjid Raya Margonda merupakan wujud adanya wakil rakyat yang mendengar aspirasi warga untuk disampaikan kepada pemerintah.
“Masyarakat menantikan adanya masjid raya yang pembangunannya difasilitasi oleh pemerintah. Nah, Masjid Raya Margonda merupakan keinginan masyarakat Depok,” kata Adef lagi.
Adef menyayangkan bubarnya harapan masyarakat yang meminta pembangunan Masjid Raya Margonda oleh pernyataan Wali Kota Depok yang menyebut Gedung eks SDN Pocin 1 akan dibuat sekolah anak berkebutuhan khusus.
“Pembangunan yang sudah dibahas sejak jauh hari, bahkan sudah ketok palu di DPRD dan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok tiba-tiba berubah, itu berpotensi melanggar konstitusi namanya,” paparnya.
Ade meminta Pemkot Depok benar-benar melihat secara jernih dan merevisi apa yang telah dilontarkan Wali Kota Depok, Supian Suri soal pembangunan sekolah berkebutuhan khusus.
Karena menurutnya, pernyataan wali kota tentang gedung eks SDN Pondok Cina 1 bisa menimbulkan polemik di DPRD Depok. Juga sambung Adef, Perubahan atau alih fungsi gedung eks SDN Pocin 1 sudah diketahui semua pihak.
Dikatakan Adef lebih jauh, sebelumnya juga telah dibahas lokasi SDN Pondok Cina 1 sangat tidak layak untuk fasilitas sekolah. Karena mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Ini bukan berarti saya menolak ya, tapi untuk dipertimbangkan apa yang sudah di bahas rencana pembangunan 2025 dalam rapat pada 2024 bisa direalisasikan dimana eks gedung SDN Pocin 1 itu peruntukannya adalah pembangunan masjid, bukan sekolah,” pungkasnya. (Wahyu Gondrong)
