Margonda – suaradepok.com
Pemkot Depok tengah mencari solusi untuk permasalahan muatan yang berlebih (overload) di TPA Cipayung, Kota Depok. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang tak kunjung tuntas dari tahun ke tahun.
Sekitar 10 ton sampah dari Depok telah ditumpahkan ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Bogor, Jawa Barat. Bahkan, menebar maggot ke tumpukan sampah.
Teranyar, Pemkot Depok juga berencana untuk mengubah nasib gunungan sampah itu menjadi energi listrik.
“Sebetulnya permasalahan ini bukan hanya Kota Depok saja, tetapi hampir semua kota dan kabupaten lain mendapat warning oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK),” ungkap Walikota Depok, Supian Suri. Kamis (24/4).
Ini menjadi tantangan untuk Pemkot Depok. Kata Supian Suri, artinya dengan kondisi TPA Cipayung seperti sekarang ini, Pemkot Depok harus memiliki strategi untuk menangani permasalahan yang ada.
“Kemarin saya sampaikan, bahwa kami sudah berupaya mengurangi sampah organik. Kami sudah membentuk tiga Unit Pengelolaan Sampah (UPS) di wilayah tengah, timur, dan barat. Secara masif kami menyelesaikan permasalahan organik melalui maggot,” kata Supian Suri.
Selain itu, sambung Supian Suri, dari total 63 kelurahan yang ada, Pemkot Depok berencana untuk mengalokasikan anggaran di salah satu RW, agar pengelolaan sampah dapat benar-benar beroperasional.
Ini sebagai awal bagaimana kami memasifkan pengelolaan sampah organik di Kota Depok. Kemudian, untuk sampah yang sifatnya residu yang selama ini sudah dibuang ke TPA Payung, kami juga terus berkoordinasi dengan TPPAS Lulut Nambo, Bogor, melalui Pemprov Jawa Barat,” terang Supian Suri.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok itu juga mengaku, sampah yang berasal dari Kota Depok baru bisa dikirim 10 ton ke TPPAS Lulut Nambo. Ia berharap, ke depannya sampah yang bisa dikirim mencapai 300 ton
“Hari ini kita baru bisa mengirim 10 ton. Kami berharap ada percepatan. Karena memang permasalahannya sekali lagi bukan hanya Kota Depok, tapi kota-kota lain, dengan harapan 300 ton bisa kami kirim ke TPPAS Lulut Nambo,” kata Supian Suri.
Diluar itu, ujar Supian Suri, Pemkot Depok akan berupaya mencari strategi-strategi lain untuk menyelesaikan permasalahan sampah, dengan mengoptimalkan UPS-UPS yang selama ini sudah ada di 27 titik atau di 11 kecamatan.
“Sehingga pengelolaan sampah yang selama ini juga boleh dibilang tidak maksimal, akan kami maksimalkan dengan pengelolaan sampah di masing-masing UPS yang ada di 11 kecamatan,” jelas Supian Suri.
Meski demikian, Supian Suri mengungkapkan, rencana dan upaya mengubah sampah menjadi listrik itu tengah dalam proses yang melibatkan pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan upaya yang dilakukan berhasil, sehingga permasalahan sampah di TPA Cipayung dapat teratasi,” harap Supian Suri. (Guntur Bulan)