BerandaBerita TerkiniPansus Dewan Anggota DPRD Depok Interupsi Bangku SPMB Yang...

Pansus Dewan Anggota DPRD Depok Interupsi Bangku SPMB Yang Masih Kosong

Depok | suaradepok.com

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Ade Firmansyah, dari Fraksi PKS, menyoroti adanya kuota kosong pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP Kota Depok. Berdasarkan data yang ia terima, masih terdapat 97 kursi kosong yang belum terisi di beberapa sekolah negeri. Ade mendesak Wali Kota Depok untuk menggunakan diskresinya agar kursi-kursi tersebut dapat diisi oleh anak-anak dari keluarga tidak mampu, senin (4/8/2025).

 

Optimalkan Kuota Kosong untuk Warga Tak Mampu

 

Ade Firmansyah menilai pemerintah harus hadir dalam melayani hak-hak pendidikan masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu. Ia menyarankan agar 97 kursi kosong yang ada dioptimalkan. Menurutnya, pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan, memiliki peran penting untuk membantu siswa tidak mampu agar bisa melanjutkan sekolah dari SD ke SMP.

 

“97 kursi ini saya meminta kepada Wali Kota menggunakan diskresinya agar mengoptimalkan kursi kosong ini untuk bisa diisi oleh warga Depok, terutama yang tidak mampu,” tegas Ade.

Sorotan Terhadap Program RSSG

Selain itu, Ade juga menyoroti program Rintisan Sekolah Sehat Gizi (RSSG) di Kota Depok. Berdasarkan data per 1 Juli, terdapat 488 kursi kosong dalam program ini. Ade menemukan adanya ketidakmerataan dalam keterisian siswa di sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari RSSG.

“RSSG itu keterisiannya tidak rata. Ada sekolah yang jumlah keterisiannya banyak, ada yang hanya dua atau tiga,” ungkap Ade.

Ia juga menyoroti aturan yang menyebutkan sekolah berstatus RSSG tidak boleh menerima siswa reguler berbayar. Ini menjadi masalah karena operasional sekolah yang pendekatannya berdasarkan jumlah murid, bukan kepesertaan sekolahnya.

“Coba bisa dibayangin, anggap aja misalkan, kalau sekarang Rp3 juta (bantuan per murid), kalau yang isinya cuma 2, berarti cuma disiapkan Rp6 juta. Cukup enggak untuk satu tahun ke depan operasionalnya? Itu tadi yang saya bilang, rombelnya,” jelas Ade.

Rencana Rapat Komisi D dengan Dinas Pendidikan

Ade Firmansyah menegaskan bahwa persoalan ini akan menjadi agenda utama Komisi D. Ia berencana mendorong pimpinan Komisi D untuk mengundang Dinas Pendidikan dalam rapat yang akan dijadwalkan pekan depan.

“Nanti saya akan mendorong pimpinan Komisi D untuk mengundang Dinas Pendidikan yang pertama terkait penjelasan sistem SPMB yang sudah berjalan dan sudah ditutup sekarang. Yang kedua terkait tentang keterisian RSSG dan solusinya yang akan kita pecahkan,” tutup nya. (Wahyu)

spot_img

- Advertisement -