CIMANGGIS | suaradepok.com
Wakil Ketua DPRD Depok, Yeti Wulandari melakukan kegiatan Reses di RW 01 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis Depok. Dalam reses tersebut, Legislator dari Fraksi Gerindra tersebut mendengarkan kebutuhan warga yang harus di prioritaskan.
Diantarannya RT 03 RW 01, yang kerap kali menjadi langganan banjir saat hujan melanda lingkungan tersebut. Tidak butuh waktu lama, Yeti Wulandari turun langsung guna melihat situasi dan kondisi di lokasi yang menjadi langganan banjir.
” permintaan dari warga yang paling darurat adalah karena memang wilayah ini adalah wilayah yang memang setiap curah hujan tinggi atau debit air besar pasti akan selalu terjadi banjir. Sehingga permintaan dari masyarakat untuk mengatasi banjir di wilayah di lingkungan RW01. Karena RW01 ini memang kebetulan secara geografis bersebelahan dengan wilayah Taman Duta yang memang dilalui oleh Kalilaya. Sehingga setiap curah hujan besar ataupun debit air di setu pengarengan melimpah pastinya akan berimbas kepada warga di lingkungan RW01 yang banjir. Karena setelah kami cek langsung atau saya cek langsung juga ternyata tidak ada saluran air di lingkungan khususnya di lingkungan RT3 dan RT6,” Kata Yeti, Jumat, 3/10/25.
Hasil dari peninjauan, Lanjut Yeti, langkah kedepannya akan dibuatkan saluran air dan beberapa bak kontrol serta pembuatan sumur resapan di lokasi langganan banjir itu.
“Langkah selanjutnya pasti harus dibikin saluran air dan harus ada beberapa bak kontrol untuk dan juga nanti harus ada beberapa titik sumur resapan. Supaya nantinya pada saat debit air besar ini bisa terjadi atau pengontrolan air sehingga nantinya tidak seperti sebelum-sebelumnya. Jadi air akan masuk ke dalam rumah warga, bahkan tadi mereka mengatakan sudah sampai di dada, setinggi dada,” ucap Yeti.

Selain itu, lanjut Yeti, permintaan warga yang paling terbanyak adalah penambahan Sekolah di Kelurahan Tugu, mengingat jumlah penduduk yang cukup besar. Artinnya, kebijakan Walikota Depok, Supian Suri, tentang Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) akan diperluas sehingga masyarakat dapat mendaftarkan anaknya bukan hanya di sekolah negeri saja.
“permintaan masyarakat itu yang paling terbanyak pastinya sekolah ya, karena kan jumlah penduduk kita kan besar, jumlah sekolah negeri kita juga sangat terbatas. Dan memang tadi juga saya sosialisasikan terkait untuk sekolah menengah pertama atau SMP dengan kemarin kebijakan dari Pak Wali Kota Sopiansuri dengan mengadakan sekolah rintisan swasta gratis supaya nantinya di tahun berikutnya orang tua tidak memaksakan lagi masuk ke sekolah negeri, seperti itu,” sambungnya.
Yeti merinci, Kelurahan Tugu hanya memiliki dua sekolah negeri. Kendati demikian, tambah Yeti, butuh lahan baru untuk membangun kembali khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kelurahan Tugu.
” ada dua SMP tetapi memang SMP ini SMP 8 dan SMP 28 tetapi memang SMP 28 masih memakai bangunan dari SMP 8. Oleh karena itu dibutuhkan kembali mungkin lahan sekolah baru untuk nanti SMP 28 bisa beraktifitas sendiri dan bisa menambah ruang kelas baru sehingga bisa mengakomodir bukan hanya di kelurahan Tugu tetapi juga kelurahan yang lain karena memang kelurahan Tugu ini jumlah penduduknya sangat padat. Ada kemudian Sekolah rintisan swasta gratis harus menambah karena di sini sekolah rintisan swasta gratis itu baru ada satu, di Kelurahan Tugu baru ada SMP 20,” imbuhnya,
Yeti menjelaskan, sekolah swasta gratis sangat banyak diminati masyarakat. Bahkan, antusias masyarakat untuk sekolah swasta gratis akan berlangsung sampai tahun tahun berikutnya.
” kemarin dengan dilaksanakannya sekolah rintisan swasta gratis dan antusiasme masyarakat luar biasa, banyak sekolah-sekolah swasta yang akhirnya mereka sangat berminat untuk bergabung di tahun berikutnya menjadi sekolah rintisan swasta gratis. Insya Allah kesiapannya nanti kita akan bantu komunikasikan. Yang saat ini memang saya lihat ada di Kelurahan Tugu itu kan ada SMP 20 Mei yang swasta, ada SMP lagi, SMP Islam Pondok Duta, terus ada lagi SMP yang lain nanti ada beberapa sekolah yang kita akan datangi,” jelasnya.
Tentunya, semua asprirasi masyarakat akan di input agar tahun berikutnya bisa direalisasikan dan dapat meringankan apa yang menjadi masalah masalah di masyarakat Kelurahan Tugu. Selain infrastruktur dan pendidikan, kesehatan juga menjadi prioritas di masyarakat.
“yang pastinya hasil aspirasi ini kan yang pertama, kalau yang terkait masalah infrastruktur pastinya akan langsung dimasukkan ke dalam nanti di bulan Januari kan kami akan melaksanakan penginputan aspirasi dari anggota DPRD dan penginputan aspirasi dari Musrembang. Nah itulah pintu masuknya kita akan masukkan. Dan kalau terkait masalah yang berkaitkan dengan kebijakan-kebijakan masalah pendidikan, kebijakan masalah kesehatan, pasti pada saat rapat kerja, contoh hari Selasa nanti kami akan melaksanakan rapat kerja, badan anggaran pasti akan disampaikan langsung oleh saya terkait kebijakan-kebijakan ini supaya bisa langsung ditindaklanjuti oleh dinas-dinas terkait,” tandasnya. (Guntur Bulan)