BerandaBerita TerkiniNah Loh! Depok Punya Dua Ketua KNPI, Masyarakat Jadi...

Nah Loh! Depok Punya Dua Ketua KNPI, Masyarakat Jadi Bingung

DEPOK | suaradepok.com

Margonda Strategic Studies (MSS) mengadakan diskusi kepemudaan bertajuk “Depok Krisis Identitas” di Kafe Interaksi Space, Jalan Margonda, Pancoranmas, Kota Depok, pada Kamis (13/11). Diskusi ini menghadirkan tokoh-tokoh pemuda Depok, seperti Rabani Rajak, Nurcholish Syahbani (Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok), dan penulis buku Deny Wahyudi.

Fokus utama diskusi adalah peran DPD KNPI Kota Depok dalam memperjuangkan pemenuhan hak anak di bidang pendidikan, terutama mengatasi masalah anak putus sekolah karena biaya. Namun, di tengah diskusi, muncul pertanyaan mengenai legalitas Nurcholish Syahbani sebagai Ketua DPD KNPI Kota Depok. Hal ini karena Musyawarah Daerah (Musda) X DPD KNPI Kota Depok telah dilaksanakan pada Agustus 2025, yang mana Tomy Wibawa Mukti Sitorus terpilih secara aklamasi sebagai ketua untuk masa bakti 2025-2028.

Kehadiran dua sosok yang sama-sama mengklaim sebagai Ketua DPD KNPI Kota Depok, yaitu Tomy Wibawa Mukti Sitorus dan Nurcholish Syahbani, menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.

Menanggapi hal ini, Nurcholish Syahbani menyatakan bahwa dirinya telah mengantongi Surat Keputusan (SK) dari DPD KNPI Jawa Barat, setelah melalui Musda dan pelantikan pada 20 September 2025 di Sukabumi, Jawa Barat.

“SK sudah saya terima lengkap dengan tanda tangannya. Saya tunjukin kalau mau,” ujar Aban, sapaan akrabnya.

Aban menambahkan bahwa dirinya kini tinggal menunggu pelantikan yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir November 2025.

“Insya Allah pelantikan akhir November ini. Saya mohon doa kepada teman-teman semua, agar pelantikan ini berjalan lancar,” katanya.

Terkait klaim Tomy Sitorus sebagai Ketua DPD KNPI Kota Depok, Aban menegaskan bahwa hal itu bukan lagi menjadi urusannya. Baginya, yang terpenting adalah dirinya telah melalui Musda, memiliki SK, dan tinggal menunggu pelantikan.

“Saya sudah enggak ada urusan. Entah dia mau punya SK atau enggak, itu bukan urusan saya. Kalau urusan saya itu sudah Musda dan punya SK, tinggal pelantikan saja,” pungkas Aban. (Guntur Bulan)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img