BerandaBerita TerkiniKomite SMP Negeri 1 Depok, Sebut Album BTS Kemauan...

Komite SMP Negeri 1 Depok, Sebut Album BTS Kemauan Siswa, Kepsek: Akan Ditiadakan Kalau Dilarang Dinas

PANCORANMAS | suaradepok.com

Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1 Kota Depok, Iip Saripah, menegaskan  bahwa pengadaan BTS bukan gagasan pihak sekolah atau SMP Negeri 1 Kota Depok.

Iip Saripah menjelaskan, pihak sekolah tidak membuat program untuk BTS karena mengikuti imbauan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang biasa disapa KDM. Sedangkan isu yang mencuat berkaitan dengan BTS di SMPN 1 Depok ternyata di gagas oleh Momite SMP Negeri 1 Depok.

“Kami menjalankan kebijakan dari KDM, dan program untuk BTS tidak ada. Kalaupun ada, itu gahasannya bukan dari saya, tetapi komite sekolah,” ujar Kepala SMPN 1 Depok, Iip Saripah kepada awak media, Jumat, 24 Oktober 2025.

Meski begitu, lanjut Iip Saripah, hal tersebut hanya baru wacana yang belum pasti dilaksanakan. Jika dilarang oleh Dinas terkait program BTS tersebut, dirinya akan melarang hal itu terjadi.

“Sejauh ini kan belum ada, masih dalam bentuk wacana, masih mau ngobrol para komite itu dengan korlas. Itu baru satu kali pertemuan. kalaupun nanti dinas melarang ya kami pun akan menghimbau untuk tidak ada,” jelasnya.

Dikesempatan yang sama, ketua Komite SMPN 1 Depok, Ana Wahyuning mengklaim bahwa BTS merupakan keinginan dari anak-anak menjelang perpisahan kelas.

“Pihak kita pun tidak mewajibkan, cuman tentang masalah BTS tersebut dari komite ini, kita itu kan seperti biasa ya tugas Komite itu adalah menjembatani program-program yang ada begitu. Di tahun lalu pun mungkin ada kegiatan-kegiatan seperti itu tapi untuk tahun ini memang mutlak BTS itu adalah kemauan anak-anak. Bahkan mereka sudah membuat desain. Sudah tahu kan kalau SMPN 1 ini banyak anak-anak seni, Nah jadi mereka ini sudah membuat desain-desain sudah membuat gambaran-gambaran dan itu adalah memang mutlak kemauan dari anak-anak,” kata Ana.

Masih kata Ana, program BTS ini sengaja di gagaskan untuk mengepresikan siswa siswi dalam waktu perpisahan nanti. Sebab, Perpisahan sekolah tidak bisa melakukan Outing atau jalan jalan diluar.

“Karena kan kita enggak punya acara perpisahan, kita udah enggak boleh yang namanya jalan-jalan untuk meluapkan apa ya rasa kebahagiaan kita lulus dari sekolahnya, sebenarnya program BTS ini tuh gambarnya adalah ada selebrasinya yang di dalam bentuk album ya kan, jadi itu semua dari konsepnya dari anak-anak dan kembali lagi sama anak-anak itu ada kenangan yang untuk anak-anak berupa video juga ada yang bisa mereka share di Instagram, di tik tok dan sebagainya,” sambungnya.

Dirinya pun dalam waktu dekat akan mengumpulkan korlas dan wali siswa untuk pembahasan BTS.

“Saat ini kan hanya korlas saja, nanti kita ada rencana untuk kumpulkan ya istilahnya 50% lah, 50% dari otm (orangtua murid) ini. Ayo ngumpul bareng, kita mau adakan ini (BTS),” ungkapnya.

Belajar dari kegjatan sebelumnya, Ana mengklaim bisa melaksanakan giat jalan-jalan dalam acara perpisahan kelas, walaupun hanya diikuti satu kelas saja.

“Contohnya ya kelas saya itu setiap tahun kita secara pribadi kelas saya mengadakan yang namanya untuk nyenengin anak-anak nih kan dia udah ngumpulin kita tuh ngadain yang namanya jalan-jalan aja ya sekitaran Depok sekitaran Bogor Naik angkot buat nyenengin anak-anak ke tempat hiburan itu kita selalu nyewa fotografer buat kenang-kenangan kayak gitu itu semua murni dari uang kas jadi balik lagi ke anak nya kayak gitu. Itu kita selalu minta sama mereka (fotografer) file Google drive-nya. Enggak semua orang tua bisa buka Google Drive. Tolong terbentuk ininya dong foto-fotonya gitu nah gitu loh, Jadi intinya memang buku (BTS) itu adalah yang akan dilihat anak itu sepanjang masa bahkan mungkin sampai saat dia tua. Dia bisa ditunjukkan nih ke anak cucunya,” bebernya.

Tidak sampai disitu, tujuan pembuatan BTS untuk perpisahan ini sekaligus untuk mengajarkan anak anak untuk gemar menabung. Agar, adminstrasi atau pembayaran pembuatan BTS sudah dipenuhi dengan adannya tabungan setiap siswa. Gemar menabung ini, dengan tegas lagi Ana mengatakan, program di penghujung tahun ajaran nanti sekolah, masih 9 bulan lagi lamannya.

Bukan hanya itu, Ana juga secara selektif untuk membantu ortusis dengan subsidi silang bila memang tidak mampu untuk memenuhi keinginan anaknnya agar ikut mengabadikan momen perpisahan dan terlihat berkesan. (Guntur Bulan)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img