DEPOK | suaradepok.com
Kekosongan jabatan strategis di Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok, yang meliputi bidang Intelijen, Pidana Khusus (Pidsus), dan Pidana Umum (Pidum), akan segera terisi setelah mengalami kekosongan selama empat bulan.
Kepala Kejari (Kajari) Depok, Arif Budiman, menyampaikan informasi ini kepada awak media dalam acara coffee morning yang diadakan di aula Kejari Depok pada Rabu, 5 November 2025.
“Kekosongan ini sudah berlangsung selama empat bulan dan telah kami laporkan kepada pimpinan di Jakarta, dengan harapan dapat segera diisi,” ujarnya.
Arif Budiman juga mengungkapkan harapannya, agar jabatan-jabatan teknis yang kosong di Kejari Depok dapat segera terisi setelah pelaporan tersebut.
“Semoga di bulan ini sudah ada pengisian,” tambahnya.
Kejari Depok, lanjut Arif, berkomitmen untuk menyampaikan informasi secara transparan, dengan tetap mempertimbangkan potensi dampaknya di masa depan.
“Kami akan tetap menyampaikan informasi yang sekiranya tidak mempersulit kami di kemudian hari,” jelas Arif, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan TPPU pada Direktorat Penuntutan Jampidsus Kejaksaan Agung RI.
Menanggapi pertanyaan mengenai dugaan penyimpangan kinerja di Pemerintah Kota Depok, Arif menyatakan bahwa pihaknya belum memiliki informasi yang cukup untuk menindaklanjuti.
“Saya belum tahu secara detail tentang APBD Depok. Kami akan berkoordinasi dan melihat aturan yang berlaku sebagai langkah pencegahan,” pungkasnya.
Acara coffee morning yang digelar Kejari Depok tersebut dihadiri oleh berbagai insan pers dari Kota Depok. Suasana berlangsung hangat, dengan pembahasan serius yang diselingi canda tawa antara Kejari Depok dan para jurnalis. (Guntur Bulan)
