Depok -suaradepok.com
Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Komunitas Wartawan Kota Depok gelar beberapa kegiatan di Gedung Balai Rakyat Depok Jaya, jalan Bangau Raya, kamis (27/02/25).
Acara tersebut dihadiri oleh PJ Sekda Kota Depok, Nina Suzana, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai PAN, H.Hasbullah Rahmad, Anggota DPRD Kota Depok dari Partai Gerindra, H.Hamzah dan Komunitas Wartawan Kota Depok.
Hasbullah Rahmad mengatakan, wartawan merupakan pilar keempat yang berperan penting dalam memberikan edukasi dan informasi kepada publik, selain itu peran wartawan juga menyuarakan aspirasi masyarakat yang patut di perjuangkan ke pemerintahan.
“Saya berharap peran serta wartawan dalam melaksanakan fungsi pengawasan kepada Pemerintah, apa yang kurang baik apa yang kurang itu disampaikan sehingga keberadaan wartawan bagi pemerintahan itu terasa ada. Jangan hanya semata mata mencari cari kesalahan saja. Saya pun berharap kepada Pemerintah Kota Depok kalau teman teman media meminta informasi ya harus di berikan karna keterbukaan informasi itukan dijamin oleh Undang Undang, tapi kan benar benar mencari informasi yang uptodath”.Ujar Hasbullah kepada suaradepok.com.

Menurut Hasbullah, Kota Depok secara geografis sangat strategis, jumlah penduduk hingga capai 2,2 juta. Artinya, lanjut Hasbullah, dengan begitu Kota Depok mengalami berbagai problematika yang harus dibenahi dimana didalamnya ada peran wartawan yang harus ikut terlibat.
“Seperti Mesin Incinerator yang sempat beroperasi namun sekarang diberhentikan, setahu saya, kalau dibakar dibawa seribu itu jadi racun asep nya jadi harus ada kajian secara akademik berapa suhu pembakaran sampah agar asapnya tidak jadi racun, baru dia tidak menjadi beracun kalau suhu kepanasan nya di atas 1000 derajat Celcius dan sudah ada kajian generator itu setelah diuji petik oleh ahli nya untuk tingkat kepanasannya di atas 1000 maka asap itu dimungkinkan tidak mengandung racun”. jelas Hasbullah.
Diri nya juga berharap bisa membuka diri kepada investor untuk masuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui cq nya adalah BUMD Pemerintah Provinsi (Pemprov) namanya jasa sarana. untuk apa,untuk menginvestasikan di Mesin. karena kan fasilitas yang lain, seperti jalan, timbangan, tempat buang sampah, Ipal amdal residu itu sudah kita bangun semua tinggal ada uang masuk beli mesin yang besar itu bisa mengolah 1.800 ton perhari, maka Depok juga bisa membuang ke lulunambo yang niat kita membangun di Citereup adalah menjawab problematika persampahan, ada Kota Bogor ada Kota Depok ada Kabupaten Bogor, Imbuh Hasbulah Rahmad, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi 4 Bidang Pembangunan
Secara Pribadi Diri nya mengingatkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, tolong mengkaji Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang ada di Cipayung itu sudah tidak layak jadi TPA, karena di situ sudah padat penduduk
“Ingat di sampah itu ada dua yang bahaya, satu air Lindinya masuk ke sumur warga lalu untuk di minum jadi kanker. yang kedua adalah ada gas mental tumpukan sampah kalau itu meledak kasusnya kaya di Lewih Gajah, karena sebagian besar sudah banyak yang jatuh ke kali pesanggrahan. jadi menurut Saya, TPA di Cipayung sudah harus dibuat gratual kapan di tutup dan tidak boleh lagi membuang” Ungkap Hasbullah.
“Bagaimana sekarang beralih teknologi sampah itu enggak mungkin hanya diangkut dibuang lalu di tumpuk. sudah enggak mungkin jaman lagi dia harus pakai teknologi, salah satunya adalah digiling sampah menjadi rdf dibakar sampah melalui teknologi canggih kayak di Negara Singapura jadi KWH listrik” tandasnya.
(Wahyu gondrong)