Margonda– suaradepok.com
Soal nama nya di kait – kaitkan, Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, angkat bicara menanggapi isu miring seputar Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 Kota Depok.
Wakil Walikota Chandra Rahmansyah di dampingi Kasno tokoh masyarakat menampik soal adanya praktik jual beli kursi di sekolah negeri sebagaimana kasus yang ramai dibicarakan sebagai murni penipuan oleh oknum yang tidak terkait dengan panitia resmi.
Chandra mengapresiasi komitmen Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok yang menjalankan arahan Walikota untuk tidak memberi ruang bagi praktik titip-menitip siswa.
Mengenai adanya pihak yang meminta dirinya mundur dari jabatan, Chandra Rahmansyah menantangnya secara terbuka. Ia meminta pihak-pihak yang menyuarakan hal tersebut untuk menemuinya secara langsung, alih-alih menyebar informasi yang memutarbalikkan fakta di media.
“Siapapun orangnya yang berteriak-teriak bahwa mundur wakil wali kota, suruh menghadap beliau (merujuk pada dirinya sendiri). Saya terbuka 24 jam, tantangnya. Ayo kita Ngobrol saja. Bukan dengan cara muter balikan fakta, membuat seolah-olah membodohi masyarakat dengan informasi yang tidak benar,” serunya agak kesal. Usai menghadiri acara di Masjid Balai Kota Depok, Sabtu, 28/6/25.
Ia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah dan dirinya tidak gila jabatan.
” Sebab, jabatan itu adalah titipan dari Allah. Jangan dipikir, saya ini orang gila jabatan,” tegasnya.
Masih kata Chandra, upaya mewujudkan SPMB dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, pemerataan akses pendidikan adalah salah satu wujud kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945.
” pihak yang tidak mendukung ini, saya duga juga pihak yang anti-Pancasila berarti,” cetusnya. “Mari sama-sama kita buktikan bahwa kita setia kepada Pancasila dengan menciptakan akses yang seadil-adilnya kepada seluruh anak-anak kita di kota Depok, khususnya lewat momentum SPMB ini.” pungkas Chandra Rahmansyah.
Ia juga mengingatkan kembali program Walikota untuk menyiapkan rintisan sekolah gratis agar tidak ada lagi anak Depok yang putus sekolah karena kendala biaya. (Guntur Bulan)