BerandaBerita Terkini‎Terancam Putus Sekolah, Rumah dan Sekolah Berjarak 700 Meter...

‎Terancam Putus Sekolah, Rumah dan Sekolah Berjarak 700 Meter di Tolak SMP Negeri Depok

Sukmajaya | suaradepok.com

‎Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di kota Depok 2025 banyak menyisakan cerita dan perasaan pilu. Bagaimana tidak, seorang kakak NV (30) yang sudah mengikuti tahapan SPMB sedari awal harus menerima pil pahit akibat tertolaknya sang adik untuk bersekolah di SMP Negeri Kota Depok yang berada di Kecamatan Sukmajaya.

‎Menurutnya, sejumlah SMP Negeri yang ada di Kecamatan Sukmajaya terbilang cukup banyak dan dekat dari rumahnya. Namun sampai Tahap Empat (4) atau pemenuhan Kouta SPMB Kota Depok sang adik tetap ditolak. NV tidak mengerti kenapa sang adik bisa tertolak semua SMP Negeri di Sukmajaya.

‎” dari pertama dibuka SPMB Kota Depok saya terus lakukan pendaftaran, sampai tahap 4 ini saya juga daftar. Tapi tetap ditolak,” kata NV saat ditemui suaradepok.com, Sabtu 12/7/25 di kediamannya di Sukmajaya Depok Timur.

‎Tidak mengerti alasan adiknya bisa tertolak, lanjut NV, padahal jarak rumah dan SMP Negeri 3 Depok berjarak 700 meter. Sedangkan ke SMPN 4 Depok 1,4 KM, dan ke SMPN 22 Depok 1,2 KM serta SMPN 33 dan 32 Depok berjarak sekitar 1,3 km.

‎Perhitungannya, sambung NV, Sekolah yang paling dekat dari kediamannya SMP Negeri 3 Depok dan hanya menggunakan kendaraan Angkutan Kota (angkot) D02 dan memakan waktu sekitar 4 menit untuk sampai ke SMP 3 Depok.

‎” ya ampun, cuma naik angkot D02 sekali dari depan tuh. Paling dekat SMP 3, atau SMP 33, 32, 22 Depok. Paling hanya 4 menit sampai sekolahan,” jelasnya.

‎Sampai saat ini, sang adik yang belum mendaftar di sekolah swasta hanya bisa pasrah dengan SPMB Kota Depok 2025 tersebut. Sebab, masih kata NV, keluarganya tidak memiliki banyak tabungan untuk mendaftarkan sang adik ke sekolah swasta. Sedangkan, sekolah rintisan yang di buka oleh Walikota Depok tidak ada yang terletak di Sukmajaya dan jauh dari rumah.

‎”belum punya uang untuk daftar ke swasta, sekolah yang gratis dari Walikota Depok juga gak ada di Sukmajaya, jauh banget kalau dari rumah,” sambungnya.

‎NV berharap, semoga ada jalan yang baik untuk sang adik menuntut ilmu di sekolah. Hal paling pilu kalau sang adik tidak dapat meneruskan sekolah atau putus sekolah.

‎”Semoga ada jalan baik. Kalau sampai adik saya putus sekolah bagaimana yah, kasihan adik saya kalau sampai gak sekolah,” tandasnya.

‎Sampai berita ini di muat, ketua Panitia SPMB Kota Depok 2025, Bahrudin, atau yang biasa di sapa Abah belum dapat terkonfirmasi. Padahal, banyak masalah dalam tahapan SPMB Kota Depok Tahun 2025. Dirinnya memilih bungkam ketimbang menjelaskan masalah yang menimpa siswa tertolak.  (Guntur Bulan)

spot_img

- Advertisement -